PENOBATAN UMTAS MENJADI PERGURUAN SWASTA TERBAIK KE 87 DI INDONESIA

Di usianya ke 9 tahun, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) dinobatkan sebagai perguruan tinggi swasta terbaik ke 87 dari 562 perguruan tinggi swasta di Indonesia.

Penghargaan perguruan tinggi swasta terbaik tersebut diumumkan pada acara sidang terbuka senat UMTAS dalam rangka milad ke 9 di Graha UMTAS, Jum’at 19 Januari 2024.

Rektor UMTAS Neni Nuraeni MKep Ns Sp Kep Mat mengatakan, predikat sebagai perguruan tinggi swasta terbaik merupakan sebuah kebanggaan, bagian dari proses panjang dan hasil kerja keras semua pihak.

“Jadi kebanggaan disaat usia kampus ini baru sembilan tahun atau masih dalam fase belajar. Tentunya banyak tantangan yang akan dihadapi kedepan, termasuk merealisasikan cita-cita besar menjadi kampus unggul dan terkemuka di tahun 2035,” ungkap Neni.

“Kami mengajak semua stakeholder dan civitas akademika UMTAS untuk bahu membahu merealisasikan itu, termasuk mewujudkan berdirinya fakultas kedokteran yang menjadi amanat dari mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsudin pada saat peresmian kampus UMTAS beberapa waktu lalu,” tambahnya.

Ia bersama seluruh civitas akademika UMTAS mengaku akan berusaha dan berupaya untuk mewujudkan amanat tersebut.

“Mudah-mudahan bisa direalisasikan. Mohon doa restu dan kerja sama semua pihak agar amanat itu terwujud,” ucapnya.

Kalau terealisasi, kata Neni, UMTAS akan jadi magnet dan punya keunggulan lebih dari perguruan tinggi lain, sebab belum ada perguruan tinggi di wilayah Priangan Timur yang memiliki fakultas kedokteran.

“Hanya sebelum merintis fakultas kedokteran, kami akan terlebih dulu memantapkan tata kelola perguruan tinggi secara efektif dan efisien sesuai konsep Good University Governance,” ujarnya.

Ketua BPH UMTAS Prof Dr Yadi Janwar menambahkan, dalam pengelolaan UMTAS ditentukan skala prioritas keunggulan yang akan dibidik dalam memacu perkembangan perguruan tinggi tersebut.

“Selain mencoba mengadopsi skema pengelolaan dari perguruan tinggi yang lebih baik, UMTAS juga bisa memilih alternatif keunggulan kompetitif dimana ada penguatan keunggulan tertentu seperti publikasi ilmiah maupun kewirausahaan,” kata Prof Yadi Janwar, yang juga guru besar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.

Ia menyebut, dampak output pengelolaan yang baik akan menghasilkan perguruan tinggi yang lebih baik dan menjadi nilai jual untuk jadi magnet masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *